Pemeriksaan Payudara Sendiri
Kanker payudara merupakan satu dari sedikit kanker yang dapat dideteksi oleh pasien di rumah melalui pemeriksaan sendiri. Pasien harus mengenal wujud, bentuk, dan rasa pada perabaan payudara, sehingga ia dapat mengetahui bila terjadi perubahan, misalnya terdapat benjolan. Pemeriksaan sendiri secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker payudara secara dini sebelum kanker menyebar, dimana hal ini biasanya membantu untuk keberhasilan pengobatan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pemeriksaan sendiri:
- Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan tiap bulan, sekitar satu minggu setelah dimulainya masa menstruasi yang terakhir.
- Bila pasien tidak lagi mengalami menstruasi, maka ia sebaiknya melakukan pemeriksaan sendiri pada tanggal yang sama tiap bulan, misalnya tiap tanggal satu.
Ketka melakukan pemeriksaan sendiri, pasien harus mencari apakah teradapat :
- Benjolan, pembengkakan, atau penebalan pada payudara atau ketiak
- Perubahan ukuran atau wujud salah satu payudara
- Kulit payudara atau puting yang tertarik ke dalam
- Ruam yang tak kunjung sembuh atau perubahan pada kulit di sekitar puting
- Perubahan yang belum lama terjadi pada puting, misalnya inversi atau retraksi
- Keluarnya darah atau cairan yang tidak wajar dari puting
- Kemerahan atau nyeri pada kulit payudara
- Pembuluh darah yang menonjol pada permukaan payudara
- Bengkak yang tidak wajar pada salah satu lengan atas
- Pembesaran kelenjar getah bening di daerah ketiak dan tulang selangka
Periksalah apakah terdapat perubahan yang terlihat pada payudara dan puting dengan memutarnya perlahan-lahan dari sisi yang satu ke sisi yang laiin dan rasakan dengan rabaan apakah terdapat perubahan pada daerah payudara, ketiak, dan tulang selangka.
Bila Anda menemukan benjolan pada payudara Anda, atau Anda menduga bahwa ada kemungkinan Anda menderita kanker payudara, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan seorang dokter dan menjalankan tes secara mendalam seperti mamogram.
Mamogram
Mamogram adalah suatu prosedur skirining yang menggunakan mesin khusus untuk mengambil gambar payudara dengan sinar X. Gambar yang diperoleh dari sinar X memungkinkan untuk mendeteksi tumor yang bersifat kanker yang tidak dapat dirasakan oleh tangan, atau benjolan pada payudara yang belum bersifat kanker namun dapat berkembang menjadi tumor yang bersifat kanker. Saat ini mamogram merupakan salah satu alat skrining yang paling terpercaya untuk kanker payudara. Mamogram secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker payudara secara dini, dan oleh sebab itu memungkinkan dilakukan pengobatan secara dini pula. Disarankan agar wanita yang berusia antara 40-49 tahun untuk melakukan mamogram setiap tahun.
MRI Payudara
MRI (pencitraan resonansi magnetik) payudara merupakan prosedur skrining khusus yang mengambil gambar payudara menggunakan medan magnetik yang kuat dan gelombang radio. MRI payudara bukanlah pengganti mamogram. MRI payudara digunakan sebagai alat tambahan terhadap mammogram, biasanya bila pada mammogram ditemukan abnormalitas yang belum dapat disimpulkan sebagai benjolan yang bersifat kanker.
MRI payudara dapat digunakan untuk memberikan informasi yang mendetil kepada dokter mengenai posisi kanker karena ia menghasilkan gambar jaringan payudara. Ia juga digunakan untuk memeriksa lokasi tersebut setelah pengobatan untuk melihat apakah masih terdapat kanker.
Pada beberapa kasus, MRI payudara digunakan untuk skrining kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara, misalnya mereka yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga atau wanita yang lebih muda yang memiliki kepadatan jaringan payudara yang tinggi.