Tes darah alfa fetoprotein, tes PSA, tes CA-125, tes darah okul feses
Pemeriksaan darah ini dilakukan bersama dengan berbagai uji lainnya untuk deteksi dini beragam jenis kanker. Tes darah okul feses memeriksa apakah terdapat darah pada tinja, sementara tes yang lainnya memeriksa apakah terdapat penanda tumor di dalam darah. Tes penanda tumor ini bukan merupakan bagian dari rekomendasi resmi untuk skrining kanker.
Kolonoskopi, kolonoskopi maya
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan abnormal pada usus besar, misalnya polip pada usus besar yang dapat berkembang menjadi kanker.
Dosis rendah heliks tomografi terkomputasi (dosis rendah heliks CT scan)
Dilakukan untuk skrining kanker paru, dan biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki riwayat merokok yang bermakna.
Mamografi
Merupakan pemindaian payudara yang dilakukan untuk skrining pertumbuhan abnormal atau tumor pada wanita yang dengan atau tanpa gejala dan tanda-tanda kanker payudara.
MRI payudara
Tes pencitraan ini bukan merupakan alat skrining standar dan dilakukan pada wanita yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker payudara.
Pemeriksaan pap smear dan virus papiloma manusia (HPV)
Pap smear memeriksa apakah terdapat sel yang bersifat kanker atau abnormal pada serviks. Karena infeksi HPV dapat menjadi precursor kanker serviks, pemeriksaan terhadap keberadaan virus HPV dapat mencegah penyebarannya dan membantu mendeteksi kanker secara dini.
Ultrasonografi transvagina
Tes pencitraan ini bukannya tes skrining rutin. Tes ini dilakukan untuk memindai ovarium (indung telur) dan uterus (rahim) untuk membantuk mendeteksi kanker ovarium dan kanker endometrium.