Kanker paru-paru adalah kondisi yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal dalam jaringan paru-paru. Ketika kita menarik napas, udara masuk melalui hidung melewati proses penyaringan partikel-partikel kecil oleh rambut-rambut hidung kemudian menuju trakea, udara dari trakea kemudian masuk ke paru-paru melewati bronkus dan bronkiolus dan kemudian berujung di alveolus. Sel-sel yang melapisi saluran bronkus inilah yang yang biasanya mengawali berkembangnya kanker paru-paru (non-sel kecil), sedangkan kanker paru-paru jenis sel kecil biasanya berawal dari sel-sel yang melapisi alveolus.
Terdapat dua jenis utama kanker paru-paru:
- Kanker paru jenis non-sel kecil (non-small cell), yang merupakan jenis kanker paru-paru paling umum.
- Kanker paru-paru sel kecil (small cell) yang kurang umum, tetapi menyebar dengan cepat ke bagian lain tubuh melalui pembuluh darah.
- Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling berbahaya. Pada tahun 2018, lebih dari 30.000 kasus baru kanker paru-paru terdeteksi dan 26.000 orang meninggal dunia karena kanker paru-paru di Indonesia, yang merupakan angka tertinggi di Asia Tenggara.
Salah satu metode yang umum digunakan dokter dalam menentukan tingkat perkembangan kanker paru-paru adalah sistem TNM, yang merupakan akronim dari:
- Tumor, khususnya ukuran tumor dan letak tumor di paru-paru atau tubuh.
- Node involvement (keterlibatan kelenjar getah bening), yang berarti apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekat paru-paru.
- Metastasis, yang merupakan tingkat penyebaran kanker ke organ lain seperti paru lainnya, hati, tulang, otak, ginjal, kelenjar adrenal, atau organ lainnya.
Setiap variabel memiliki indikator masing-masing. Hingga pada akhirnya dokter akan memutuskan untuk menentukan stadium kanker dari 0 – 4 berdasarkan sistem TNM ini.
