Vaksin COVID-19

Apa itu vaksin COVID-19?

Vaksin COVID‑19 dapat memberikan imunitas yang diperlukan untuk melawan virus corona sindrom gangguan pernapasan akut berat 2 (SARS‑CoV‑2), yakni virus yang menyebabkan penyakit virus corona 2019 (COVID-19).

Jenis-jenis vaksin COVID-19

Ada lima jenis utama vaksin COVID-19:

1. Vaksin messenger RNA (mRNA), seperti Moderna/Spikevax dan Pfizer-BioNTech (Comirnaty). Vaksin mRNA berisi materi genetik virus COVID-19 yang akan menstimulasi sel-sel tubuh agar memproduksi protein khas virus tersebut. Sel-sel tubuh kemudian memproduksi salinan protein yang dimaksud, lalu menghancurkan materi genetik ini. Tubuh yang mengenali bahwa protein tersebut tidak seharusnya ada, akan memproduksi antibodi untuk menyerang virus.
2. Vaksin virus utuh terinaktivasi, seperti Sinovac dan Sinopharm. Vaksin ini menggunakan partikel virus yang dilemahkan atau dimatikan untuk menstimulasi tubuh agar memproduksi antibodi yang akan membantu menetralkan virus COVID-19. Klinik Parkway Shenton menawarkan vaksin Sinopharm. Kami menyediakan vaksin ini sebagai bagian dari rangkaian vaksinasi utama atau sebagai dosis tambahan.
3. Vaksin vektor virus, seperti Oxford AstraZeneca, Johnson & Johnson, CanSino, dan Sputnik V. Vaksin ini menggunakan virus modifikasi yang tidak berbahaya untuk merangsang sel agar memproduksi protein virus. Sistem imun tubuh kemudian membentuk pertahanan untuk melawannya.
4. Vaksin sub-unit protein, seperti Novavax. Vaksin ini menggunakan bagian virus tertentu saja, yang cukup untuk memicu respons imun.
5. Vaksin Bivalen, seperti vaksin tambahan COVID-19 bivalen Pfizer-BioNTech/Comirnaty dan vaksin Moderna/Spikevax bivalen. Vaksin-vaksin ini memberikan perlindungan terhadap 2 varian virus COVID-19, yaitu virus SARS-CoV-2 yang asli dan varian Omicron. Dibandingkan dengan vaksin mRNA asli, vaksin COVID-19 bivalen baru juga memberikan perlindungan tambahan terhadap varian-varian COVID-19 yang lebih baru, termasuk XBB.

Mengapa vaksin COVID-19 diperlukan?

COVID-19 adalah penyakit sangat menular yang dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian, khususnya pada lansia dan kelompok rentan lainnya (misalnya orang yang menderita dua atau lebih penyakit, atau wanita hamil).

Vaksinasi melindungi Anda dan orang-orang yang Anda sayangi dari penyakit serius atau kematian akibat infeksi COVID-19. Vaksinasi juga membantu menurunkan risiko penularan dan mencegah agar sistem pelayanan kesehatan Singapura tidak melebihi kapasitasya.

Siapa yang sebaiknya tidak menerima vaksin COVID-19?

Vaksinasi COVID-19 tidak direkomendasikan pada orang dengan kondisi berikut:

• Memiliki riwayat reaksi alergi anafilaksis terhadap vaksin COVID-19 atau komponennya. Anafilaksis adalah reaksi berat yang berpotensi mengancam nyawa dan meliputi dua atau lebih gejala berikut:
  • Biduran atau pembengkakan wajah, kelopak mata, bibir, atau tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Pusing
• Mengidap kelainan imun parah. Meski Anda masih mungkin menerima vaksin COVID-19, harap konsultasikan dengan dokter tentang kelayakan Anda untuk divaksinasi dan waktu vaksinasi yang tepat jika Anda:
  • Pernah menjalani transplantasi dalam 3 bulan terakhir
  • Sedang menjalani pengobatan kanker aktif
  • Sedang menjalani imunoterapi yang agresif.

Apa saja risiko dan komplikasi pemberian vaksin COVID-19?

Vaksin COVID-19 aman untuk populasi umum. Meski sangat jarang, komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

• Miokarditis (peradangan otot jantung)
• Perikarditis (peradangan membran yang mengelilingi jantung)

Kejadian ikutan ini dilaporkan muncul setelah menerima dosis vaksin COVID-19 mRNA kedua dan sebagian besar terjadi pada pria muda usia 12–29 tahun (40,6 kasus miokarditis per sejuta penerima dosis kedua).

Vaksin COVID-19 jarang menyebabkan efek samping serius, tetapi salah satu yang mungkin terjadi adalah anafilaksis, yaitu respons alergi berat yang berpotensi mengancam nyawa. Anafilaksis dapat disertai biduran atau pembengkakan wajah, kelopak mata, bibir, atau tenggorokan, kesulitan bernapas, atau pusing.

Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani vaksinasi COVID-19?

Pada hari vaksinasi, kenakan pakaian berlengan pendek atau berlengan longgar agar dapat digulung.

Jika Anda sedang merasa tidak enak badan atau mengalami demam dalam 24 jam terakhir, tetaplah di rumah dan tunda vaksinasi sampai Anda pulih.

Seperti apa proses vaksinasi COVID-19?

Anda mungkin akan mengalami efek samping vaksin. Hal ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh merespons vaksin. Jika Anda memilih vaksin Sinopharm, berikut adalah dosisnya:

• Dosis pertama dan kedua diberikan dengan interval 3–4 minggu.
• Dosis ketiga diberikan 90 hari setelah dosis kedua.

Sebelum prosedur

Serangkaian pemeriksaan medis akan dilakukan langsung di lokasi vaksinasi untuk memeriksa kelayakan Anda untuk mendapat vaksin. Syarat untuk menerima vaksin Sinopharm adalah:

• Berusia minimal 18 tahun.
• Tidak pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin.
• Tidak memiliki alergi yang diketahui (termasuk anafilaksis) terhadap komponen vaksin apa pun.
• Tidak menderita epilepsi atau kelainan sistem saraf progresif lainnya dan tidak memiliki riwayat sindrom Guillain-Barre.
• Jika sedang hamil, konsultasikan dengan spesialis obstetri untuk mengevaluasi kelayakan Anda untuk divaksinasi.

Selama prosedur

Vaksin diberikan melalui suntikan di lengan. Prosesnya cepat dan relatif tidak sakit.

Setelah prosedur

Anda akan diobservasi selama kira-kira 30 menit setelah vaksinasi. Jika timbul mengalami reaksi simpang terhadap vaksin, segera beri tahu tim perawatan Anda.

Beberapa orang akan mengalami efek samping ringan hingga sedang, beberapa jam setelah menerima vaksin COVID-19. Efek samping yang umum terjadi meliputi:

• Nyeri atau kemerahan pada area suntikan
• Nyeri otot
• Letih
• Sakit kepala
• Menggigil
• Demam

Tidak semua orang akan mengalami efek samping. Sebagian besar efek samping akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Perawatan dan pemulihan setelah vaksinasi COVID-19

Jika mengalami efek samping, seperti demam, letih, atau nyeri otot, Anda harus:

• Istirahat cukup
• Menghindari aktivitas berat
• Minum obat untuk meredakan demam dan nyeri, jika perlu

Efek samping ringan biasanya reda dengan sendirinya setelah beberapa hari.