Transplantasi ginjal dengan donor hidup (LDKT) merupakan operasi untuk mengangkat salah satu ginjal dari individu (donor) yang masih hidup dan dalam keadaan sehat, lalu memasukkannya ke tubuh pasien (resipien) penyakit ginjal stadium akhir.
Prosedur ini biasanya dilakukan tanpa mengangkat ginjal resipien.
Mengapa transplantasi ginjal dengan donor hidup diperlukan?
Keberhasilan transplantasi ginjal dengan donor hidup (LDKT) dapat menyelamatkan nyawa penderita penyakit ginjal stadium akhir. Ginjal yang baru akan mengambil alih fungsi ginjal yang terkena penyakit sehingga tubuh pasien mampu mengatur sendiri keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan produksi sel darah merah.
Tingkat kesintasan selama 5 dan 10 tahun untuk pasien dialisis vs pasien transplantasi di Singapura adalah 57,2% vs 93,6% dan 32,7% vs 85,3%*. Penyebabnya adalah adanya peningkatan komplikasi kardiovaskular pada pasien dialisis.
Dibandingkan dengan dialisis, transplantasi ginjal memiliki keunggulan berikut:
Capaian kesintasan yang lebih baik, setidaknya 90% pasien transplantasi dalam kondisi baik setelah menjalani bedah
Kualitas hidup yang lebih baik setelah menerima ginjal yang baru
Pasien dapat melanjutkan kerja dan aktivitas harian seperti biasa
Pasien terbebas dari rasa sakit dan komplikasi terkait dialisis
Pantangan makanan lebih sedikit
(Untuk pasien wanita) Peluang hamil yang lebih besar
Transplantasi dengan donor yang sudah meninggal vs transplantasi ginjal dengan donor hidup (LDKT)
Dibandingkan dengan transplantasi dengan donor yang sudah meninggal, LDKT memiliki keunggulan berikut:
Waktu tunggu yang lebih singkat, pasien tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menjalani prosedur dialisis, dan bahkan dialisis dapat dihindari dalam transplantasi ginjal pre-emptive (transplantasi sebelum fungsi ginjal makin memburuk)
Pencangkokan dan tingkat kesintasan pasien yang lebih baik
Pasien dapat menjadwalkan transplantasi dari awal, dibandingkan dengan prosedur transplantasi ginjal darurat dengan donor yang sudah meninggal
Sejumlah pasien dapat menjalani transplantasi ginjal yang tidak kompatibel dengan golongan darah
Siapa yang tidak cocok menjalani transplantasi ginjal dengan donor hidup?
LDKT tidak disarankan jika Anda mengalami salah satu kondisi berikut:
Sedang mengalami infeksi yang harus ditangani terlebih dahulu
Penyakit jantung parah
Kanker yang belum mencapai remisi klinis (kanker tidak lagi terdeteksi)
AIDS aktif
Apa saja risiko dan komplikasi transplantasi ginjal dengan donor hidup?
Bagi resipien, LDKT membawa potensi risiko sebagai berikut:
Menurunnya kekebalan tubuh akibat penggunaan imunosupresan (obat yang menekan sistem kekebalan tubuh)
Efek samping lain dari imunosupresan, misalnya, diabetes yang pertama kali muncul setelah transplantasi, tekanan darah tinggi
Penolakan transplantasi akut, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengenali ginjal transplantasi sebagai benda asing, lalu ‘menyerangnya’. Kondisi ini biasanya ditangani dengan pemberian imunosupresan yang lebih kuat.
Meningkatnya risiko terkena kanker, terutama kanker yang berhubungan dengan virus tertentu
Bagi donor, LDKT membawa potensi risiko sebagai berikut:
Risiko kematian, yang terjadi pada 3–5 dari 1.000 donor hidup
Kemungkinan gagal ginjal prematur
Meningkatnya risiko hipertensi dan/atau tingginya kadar protein dalam urine pada kemudian hari
Apa yang perlu dipersiapkan untuk menjalani transplantasi ginjal dengan donor hidup?
Sebelum prosedur LDKT, tim transplantasi akan melakukan evaluasi pra-transplantasi secara menyeluruh untuk menilai risiko baik bagi donor maupun resipien.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengonfirmasi kelayakan donor secara mental dan fisik. Transplant Ethics Committee (TEC) harus diyakinkan bahwa donor bersedia mendonorkan ginjalnya secara sukarela dan tidak bertindak di bawah paksaan emosional atau motivasi finansial.
Sebagai persiapan sebelum menjalani prosedur, donor harus:
Menjalani penilaian yang dilakukan oleh tim dokter independen, yang meliputi pemeriksaan darah dan urine, guna memastikan kelayakan medis untuk menjadi donor ginjal.
Diwawancarai oleh koordinator transplantasi dan pekerja sosial untuk mengonfirmasi latar belakang sosial-ekonomi dan motivasi melakukan donasi ginjal.
TEC beranggotakan 3 orang yang diangkat oleh Kementerian Kesehatan (Ministry of Health/MOH) dan terdiri atas:
Praktisi medis yang berpraktik di rumah sakit
Praktisi medis yang tidak berpraktik di rumah sakit, dan
Orang awam
Anggota TEC bukan merupakan bagian dari tim perawatan primer donor ataupun resipien.
Setelah pengajuan donor disetujui oleh TEC, akan ada masa tenang selama 1 minggu yang bersifat wajib. Transplantasi paling cepat dapat dilaksanakan 1 minggu setelah tanggal persetujuan.
Jika sedang menjalani dialisis, Anda akan meneruskannya hingga tanggal bedah.
Seperti apa proses transplantasi ginjal dengan donor hidup?
Transplantasi ginjal dengan donor hidup merupakan prosedur yang kompleks dan penuh tantangan.
Estimasi durasi
Prosedur bedah untuk donor dan resipien masing-masing berlangsung selama sekitar 3–4 jam.
Setelah prosedur
Resipien akan dirawat inap selama sekitar 10 hari dan donor akan dirawat inap selama sekitar 5–7 hari untuk dipantau secara intensif setelah menjalani bedah.
Periode perawatan dan pemulihan transplantasi ginjal dengan donor hidup
Anda akan mulai merasa kualitas hidup makin baik terutama setelah bulan pertama sejak menjalani LDKT. Jika proses pemulihan berjalan baik, Anda dapat kembali bekerja dan melanjutkan aktivitas normal dalam waktu beberapa bulan.
Dokter akan menjadwalkan janji temu sebanyak 2–3 kali seminggu untuk memeriksa proses pemulihan selama bulan pertama pascabedah. Dokter akan terus memantau Anda secara intensif dan menjadwalkan janji temu rutin untuk memeriksa fungsi ginjal. Frekuensi peninjauan klinis akan berkurang seiring waktu.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya komplikasi setelah transplantasi ginjal, Anda sebaiknya menerapkan gaya hidup sehat dengan:
Mengonsumsi makanan sehat
Meningkatkan aktivitas fisik (sekitar 2 minggu setelah bedah)
Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
Tidak merokok
Mengapa memilih Mount Elizabeth Hospital?
Spesialis ginjal Mount Elizabeth Hospital di Singapura menyediakan beragam intervensi medis dan bedah, termasuk penanganan penyakit kronis dan akut, penanganan penyakit stadium akhir, serta transplantasi ginjal. Dokter spesialis kami sudah berpengalaman dan ahli dalam menjalankan transplantasi ginjal, bahkan dalam kasus golongan darah donor dan resipien tidak cocok.
Kami memiliki unit transplantasi yang dirancang untuk memberikan perawatan khusus dan menyeluruh bagi pasien. Unit transplantasi dilengkapi dengan ruang rawat inap khusus serta unit perawatan intensif (ICU) demi kelancaran perawatan pascabedah. Tim perawat khusus ICU telah dilatih dengan baik dalam mendukung pasien di sepanjang prosesnya, mulai dari bedah hingga pemantauan dan pemulihan pasca-transplantasi.
Spesialis urologi dan nefrologi
Tim transplantasi ginjal kami meliputi dokter spesialis urologi dan spesialis ginjal yang dilatih secara khusus untuk memenuhi kebutuhan pasien transplantasi ginjal. Kami berkomitmen memberikan perawatan menyeluruh di lingkungan yang simpatik.
Pria
Wanita
Please check with your insurance provider for more information, and for their most up-to-date list of panel doctors.
^Specialists may qualify to be on the Extended Panel (EP). You may enjoy selected panel benefits depending on your policy and riders.
Penyakit ginjal kronis terus meningkat, dan menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk mengetahui apa itu penyakit ginjal kronis, bagaimana mencegahnya, dan bagaimana menanganinya.
Tubuh Anda memerlukan perawatan dan nutrisi ekstra setelah transplantasi ginjal. Anda mungkin harus membuat perubahan pada diet Anda untuk memenuhi kebutuhan dan toleransi spesifik Anda.