Menopause - Pertanyaan Umum

Pertanyaan umum

J: Waktu dimulainya menopause berbeda-beda bagi setiap wanita, tergantung pada beberapa faktor, misalnya genetik, etnis, pola makan, dan gaya hidup. Walaupun tidak ada cara yang terbukti efektif menunda menopause, dokter spesialis ginekologi akan menyarankan cara-cara untuk membantu Anda mengatasi dan menangani gejala menopause yang Anda rasakan.

J: Walaupun jarang terjadi, kista ovarium tetap dapat muncul setelah menopause.

J: Ukuran ovarium dapat menyusut dari 3–4 cm menjadi 0,5–1 cm pascamenopause.

J: Karena kadar hormon menurun selama menopause, fibroid yang ada bisa saja mengecil atau bahkan menghilang. Namun, fibroid juga dapat berkembang selama dan setelah menopause.

J: Menopause tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui beberapa tahap perubahan dan gejala. Beberapa wanita mengalami pendarahan ringan atau berat, siklus menstruasi yang tidak teratur, atau lebih dari satu siklus menstruasi dalam sebulan pada tahap perimenopause.

J: Tidak. Setelah menopause dimulai, ovarium berhenti menghasilkan sel telur sehingga Anda tidak lagi bisa hamil.

J: Menumpuknya lemak di perut akibat menopause terjadi karena menurunnya kadar estrogen sehingga lemak di pinggul, paha, dan bokong Anda menyebar ke bagian perut. Berikut adalah beberapa cara menghilangkan lemak di perut akibat menopause:

  • Menghindari asupan berkalori tinggi, seperti gula dan alkohol
  • Berolahraga lebih sering
  • Mengurangi asupan kalori secara menyeluruh

J: Anda dapat mulai mempersiapkan diri menghadapi menopause dengan kiat berikut:

  • Bulatkan tekad untuk lebih menjaga kesehatan tubuh dan pikiran Anda secara jangka panjang dengan berolahraga 2–3 kali seminggu, mengonsumsi makanan yang seimbang, serta mengurangi faktor stres agar transisinya berjalan lebih mulus
  • Kenali gejala menopause, seperti kelelahan, perubahan suasana hati, insomnia, dan sensasi panas/gerah agar tubuh tidak kaget ketika gejalanya mulai muncul
  • Bergaullah dengan wanita yang juga sedang mengalami menopause untuk berbagi cerita dan pengalaman
  • Tingkatkan asupan kalsium untuk mencegah osteoporosis akibat menopause

J: Banyak wanita mengalami rambut rontok selama menopause karena pertumbuhan rambut melambat akibat berkurangnya hormon. Meskipun tidak ada cara untuk benar-benar menghentikannya, berikut adalah beberapa tips untuk membantu tubuh Anda menyeimbangkan perubahan hormon yang terjadi:

  • Mengonsumsi makanan bergizi, seperti Vitamin C, Vitamin D, fitoestrogen, dan zat besi
  • Berolahraga secara teratur agar suasana hati lebih baik dan mencegah kenaikan berat badan
  • Menekan tingkat stres karena stres dapat memperparah kerontokan rambut
  • Membatasi teknik penataan gaya rambut yang dapat merusak rambut dan kulit kepala, seperti mewarnai, mengeriting, dan mencatok rambut

Jika dibutuhkan, dokter juga dapat merekomendasikan terapi pengganti hormon sebagai salah satu opsi perawatannya.

J: Wajar jika Anda mengalami palpitasi jantung selama menopause. Terkadang, hal ini dibarengi dengan sensasi panas/gerah dan kesulitan tidur. Beberapa cara mengatasi palpitasi jantung akibat menopause, antara lain:

  • Menghindari konsumsi stimulan, seperti kafein, rokok, dan alkohol
  • Melatih teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan

Palpitasi jantung juga merupakan gejala yang muncul pada kondisi selain menopause. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter Anda jika tidak yakin atau memiliki kekhawatiran.

J: Panduan pola makan umum untuk wanita yang sedang mengalami menopause antara lain:

  • Targetkan konsumsi sekitar 1.200 miligram kalsium setiap hari untuk membantu melawan osteoporosis akibat menopause
  • Konsumsi zat besi yang memadai, yaitu sebanyak 8 miligram sehari, dengan mengonsumsi makanan berupa daging merah tanpa lemak, kacang-kacangan, telur, ikan, dan sayuran hijau
  • Kurangi konsumsi lemak, garam, dan gula
  • Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan meminum setidaknya 8 gelas air sehari

J: Selama tahap perimenopause, kadar hormon estrogen dan progesteron Anda mulai menurun. Estrogen menjaga kesehatan tulang Anda. Maka dari itu, turunnya kadar estrogen menjadi salah satu penyebab osteoporosis pada wanita yang mengalami menopause.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

 

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777