Menopause - Gejala & Penyebab

Apa itu menopause?

Menopause bukanlah penyakit, melainkan berakhirnya masa subur wanita yang terjadi secara alami. Seiring pertambahan usia, produksi hormon seks wanita (estrogen dan progesteron) di ovarium (indung telur) kian melambat. Selain itu, ovarium juga berhenti memproduksi sel telur.

Menopause dimulai ketika wanita tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Proses ini biasanya terjadi antara usia 45–55 tahun. Namun demikian, tak menutup kemungkinan menopause terjadi pada usia awal 30-an tahun atau akhir 60-an tahun.

Tahap-tahap menopause

Wanita akan mengalami 3 tahap menopause:

  1. Perimenopause atau transisi menopause
  2. Menopause
  3. Pasca-menopause

Perimenopause

Delapan hingga sepuluh tahun sebelum menopause, wanita yang berusia 40-an tahun mulai masuk ke tahap perimenopause. Fase ini ditandai dengan mulai berkurangnya produksi estrogen di ovarium. Penurunan jumlah estrogen kemudian makin cepat selama 2 tahun terakhir tahap perimenopause. Pada tahap ini, banyak wanita yang mulai mengalami gejala menopause. Namun, siklus menstruasi tetap berjalan dan mereka masih dapat hamil.

Menopause

Ketika wanita tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, itulah tanda dimulainya tahap menopause. Pada tahap ini, wanita mengalami tanda-tanda menopause seperti berikut:

  • Sensasi panas/gerah
  • Perubahan pada vagina
  • Sulit tidur
  • Kulit kering

Pasca-menopause

Selama tahap ini, gejala menopause mulai mereda pada kebanyakan wanita. Namun, gejala menopause tetap berlanjut hingga selama lebih dari 10 tahun pada beberapa wanita. Karena rendahnya kadar estrogen dalam tubuh, pada tahap ini, wanita rentan menderita masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan osteoporosis.

Apa saja tanda dan gejala menopause?

Apa saja tanda dan gejala menopause?

Gejala menopause berbeda-beda bagi setiap wanita. Anda mungkin merasa lebih berat menjalani hidup tanpa tahu alasannya. Suasana hati Anda sering berubah-ubah, mulai dari sedih, tidak percaya diri, atau mudah marah dan frustrasi.

Gejala lain menopause adalah:

  • Rasa nyeri, lemas, atau kaku yang disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen, stres atau tekanan, serta kurang olahraga
  • Konstipasi dan kembung, karena menurunnya kadar estrogen menyebabkan kerja saluran pencernaan melambat
  • Inkontinensia urine, yaitu keluarnya urine tanpa sengaja saat batuk, tertawa, berolahraga, atau mengangkat barang berat
  • Sensasi panas/gerah dan berkeringat pada malam hari akibat perubahan hormon yang biasanya terjadi pada malam hari dan mungkin mengganggu tidur Anda:
    • Bercak merah di dada, punggung, dan lengan, terkadang disertai keringat, detak jantung cepat, mual, serta pusing
    • Sensasi panas hebat yang datang tiba-tiba di sekujur tubuh, terutama di bagian atas tubuh, seperti wajah dan leher
  • Kurang tidur biasanya akibat berkeringat pada malam hari, tetapi kurang tidur bisa juga merupakan gejala kecemasan atau depresi
  • Perubahan pada kulit dan rambut, yaitu kulit Anda menjadi lebih tipis dan kering serta mudah memar dan gatal, sementara pertumbuhan rambut melambat dan rambut Anda menjadi susah diatur
  • Perubahan pada vagina:
    • Hubungan seksual mungkin menjadi terasa tidak nyaman atau menyakitkan
    • Kulit di sekitar lubang vagina menjadi kering dan tipis sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman atau gatal
    • Vagina menjadi lebih rentan terkena infeksi
    • Lapisan vagina menjadi lebih kering, tipis, dan kurang elastis
  • Naiknya berat badan di sekitar pinggang akibat pembakaran kalori yang melambat
  • Uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih) meradang atau iritasi sehingga Anda menjadi sering buang air kecil, merasa kebelet buang air kecil, atau nyeri saat buang air kecil

Apa penyebab menopause?

Menopause adalah proses alami yang dialami wanita berusia antara 45–55 tahun. Namun demikian, tak menutup kemungkinan menopause terjadi pada usia awal 30-an atau akhir 60-an tahun.

Apa saja risiko terkait menopause?

Menopause dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tulang keropos, dan patah tulang. Risiko ini perlu dipahami supaya Anda dapat mengambil langkah yang diperlukan untuk meminimalkannya. Pada kebanyakan wanita, kadar hormon pada akhirnya akan makin stabil sehingga gejalanya pun berkurang.

Konsultasikan dengan dokter Anda untuk membahas opsi penanganan menopause dan rekomendasi gaya hidup untuk membantu Anda menghadapi menopause dan gejalanya.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

 

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777