Skiatika (Saraf Terjepit) - Pertanyaan Umum

Pertanyaan umum

J: Nyeri akibat skiatika dapat terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang. Beberapa kasus nyeri akibat skiatika tergolong akut (jangka pendek) dan berlangsung sekitar 1 – 2 minggu. Setelah nyerinya reda, Anda mungkin masih akan merasa sedikit mati rasa.

Beberapa kasus skiatika tergolong kronis. Artinya, rasa nyerinya selalu terasa hampir setiap saat. Namun, rasa nyeri kronis akibat skiatika mungkin tidak sekuat rasa nyeri pada kasus nyeri akut.

J: Ada sejumlah bukti bahwa perawatan kiropraktik bermanfaat untuk menangani skiatika. Terapi kiropraktik memperbaiki posisi tulang belakang untuk mengatasi masalah mobilitas tulang belakang dan mengembalikan posisi tulang agar selaras. Fungsi tulang jadi kian baik dan nyeri pun redam. Namun, metode penanganan ini mungkin tidak tepat untuk rasa nyeri yang menjalar.

J: Belum ada bukti kuat terkait efektivitas akupunktur dalam menangani nyeri punggung. Sebagian orang merasakan khasiatnya, sedangkan sebagian lagi tidak demikian. Penelitian menunjukkan bahwa akupunktur biasanya cukup ampuh untuk meredakan nyeri. Selain itu, apabila dilakukan oleh profesional berlisensi, penanganan dengan akupunktur umumnya efektif, aman, dan tidak menimbulkan efek samping.

J: Meskipun pijat saja tidak mungkin mengatasi akar penyebab skiatika, penelitian menemukan bahwa pijat dapat meredakan gejalanya untuk sementara. Pijat akan meregangkan otot kencang yang menekan saraf skiatik Anda. Pijat juga menstimulasi pelepasan endorfin, yang meningkatkan ambang toleransi rasa sakit Anda.

Sebelum memulai terapi pijat, konsultasikanlah dengan dokter untuk memastikan bahwa pijat aman bagi Anda.

J: Jika menderita skiatika, Anda harus tetap bergerak aktif dalam taraf yang wajar. Latihan ini mencakup peregangan punggung bawah dengan gerakan berikut:

  • Knee-to-chest
  • Standing hamstring
  • Pelvic tilt
  • Bridge
  • Peregangan otot pantat sambil berbaring

Beberapa latihan ini hanya cocok bagi sebagian orang. Jadi, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli fisioterapi untuk menentukan gerakan latihan yang terbaik.

J: Sebagian besar kasus skiatika akan membaik dalam waktu 6 minggu dengan bantuan obat-obatan dan istirahat. Konsultasikan dengan dokter untuk menilai keparahan gangguan yang Anda derita dan dapatkan saran tentang cara penanganan terbaiknya.

J: Skiatika dapat terjadi pada masa kehamilan karena perubahan pada tubuh sebagai persiapan persalinan. Perubahan otot, berat badan bayi, dan pergeseran letak titik berat tubuh dapat menyebabkan saraf skiatik terjepit. Skiatika biasanya sembuh setelah persalinan.

J: Nyeri skiatika disebabkan oleh tekanan pada saraf skiatik, yaitu saraf yang memanjang dari punggung bawah hingga pinggul, pantat, dan bagian belakang kaki. Ketika Anda berlari, semua otot yang Anda gunakan terhubung dengan saraf ini sehingga berpotensi memperburuk rasa nyeri akibat skiatika.

Boleh tidaknya Anda berlari bergantung pada kondisi Anda dan lokasi, penyebab, serta keparahannya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau dokter spesialis fisioterapi untuk mendapatkan saran terbaik.

Jika Anda menderita skiatika dan biasa berolahraga lari, lakukan beberapa langkah pencegahan untuk meminimalkan rasa nyeri:

  • Pastikan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah lari.
  • Luangkan waktu untuk melakukan peregangan, dan fokuskan pada fleksor pinggul dan pantat.
  • Anda juga dapat menyesuaikan intensitas dan durasi lari Anda.
  • Cobalah terapi panas dan dingin untuk membantu meredakan nyeri setelah berlari dan mengurangi peradangan.

J: Tergantung pada penyebabnya, sebagian besar kasus nyeri skiatika biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu dengan perawatan sederhana tanpa harus ke dokter. Perawatan tersebut termasuk istirahat beberapa hari sebelum melanjutkan latihan dan peregangan yang sesuai. Terapi panas dan dingin serta konsumsi obat pereda nyeri juga dapat membantu meredakan gejalanya.

J: Nyeri skiatika disebabkan oleh tekanan pada saraf skiatik, yaitu saraf yang memanjang dari punggung bawah hingga pinggul, pantat, dan bagian belakang kaki. Posisi tidur tertentu dapat membuat saraf tertekan dan tegang sehingga menyebabkan nyeri. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, cobalah tidur dengan posisi yang membuat tulang belakang tetap sejajar sehingga saraf tidak terjepit.

Anda dapat mencoba tidur menyamping. Cobalah taruh bantal berukuran pas di sela antara pinggang dan kasur atau taruh bantal di antara kedua lutut agar pinggul dan tulang belakang tetap dalam posisi normal.

Jika Anda tidur telentang, coba gunakan bantal atau handuk yang digulung di bawah lutut atau punggung guna mempertahankan lekuk punggung dan posisi normal pada pinggul.

Kasur dengan tingkat kepadatan sedang hingga keras adalah jenis kasur yang paling ideal untuk menjaga posisi tulang belakang tetap normal.

J: Untuk penanganan skiatika, Anda dapat berkonsultasi dengan sejumlah spesialis, tergantung pada sifat kondisi Anda. Di antaranya adalah dokter ortopedi, spesialis neurologi, dan spesialis fisioterapi.

J: Jika menderita skiatika, Anda tidak boleh duduk dalam jangka waktu yang lama. Cobalah berdiri dan bergerak setiap sekitar 20 menit untuk mencegah menumpuknya tekanan yang terlalu besar di punggung, pantat, dan kaki Anda. Sebaiknya pastikan juga bahwa kursi menopang tubuh Anda dengan baik.

Perhatikan ergonomi posisi duduk Anda:

  • Pastikan pinggul dan lutut Anda ditekuk dengan sudut 90 derajat.
  • Tapakkan kaki Anda di lantai.
  • Cobalah untuk menopang cekungan kecil pada punggung Anda dengan bantal untuk menjaga kelengkungan tulang belakang yang normal.
  • Jangan menyilangkan kaki.

J: Meskipun dapat digunakan untuk memeriksa anatomi tulang belakang, pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) tidak selalu diperlukan untuk mendiagnosis skiatika. Pemindaian MRI memberikan tampilan 3 dimensi tulang belakang dan jaringan secara terperinci. MRI juga sangat efektif dalam mendeteksi lokasi saraf terjepit.

Namun, tidak ada satu pun teknik pencitraan yang 100% akurat dan masing-masing memiliki batasannya. Selama proses MRI, pasien akan diminta untuk tidur berbaring (telentang). Dalam posisi ini, tulang belakang tidak akan terbebani seperti saat tulang belakang berada dalam posisi tegak. Beberapa jenis tubrukan saraf hanya terjadi dalam posisi tegak. Oleh karena itu, pemindaian MRI mungkin gagal mendeteksi kondisi tersebut.

J: Sebagian besar kasus nyeri skiatika akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Untuk meredakan gejala skiatika, sebaiknya konsumsi obat pereda nyeri atau pelemas otot. Dalam beberapa kasus, suntikan steroid dapat membantu mengurangi peradangan yang menekan saraf skiatik.

Cara lainnya meliputi peregangan, pijat, atau terapi panas dan dingin.

J: Nyeri skiatika disebabkan oleh tekanan pada saraf skiatik, yaitu saraf yang memanjang dari punggung bawah hingga pinggul, pantat, dan bagian belakang kaki. Jika ada tekanan pada saraf yang mengatur kerja usus, inkontinensia atau konstipasi dapat terjadi. Gangguan ini dikenal sebagai sindrom cauda equina.

Sindrom cauda equina merupakan kondisi darurat bedah. Jika Anda mengalami rasa nyeri, mati rasa, kesemutan, atau merasa lemas di salah satu atau kedua kaki serta kesulitan mengendalikan keinginan untuk buang air besar atau kecil, segera cari pertolongan medis.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.

Perlu bantuan?


Untuk mengajukan pertanyaan, hubungi
+65 6575 7575

 

Untuk membuat janji temu, hubungi kami via WhatsApp di nomor
+65 8111 9777