Sumber: Shutterstock
Prostatektomi radikal mengacu pada operasi untuk mengangkat kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya. Biasanya, prosedur ini disarankan bagi laki-laki berusia kurang dari 75 tahun yang menderita kanker prostat dan dengan harapan hidup hingga setidaknya 10 tahun dalam kondisi tersebut.
Apabila Anda menderita kanker prostat tetapi yang belum menyebar ke organ lain, terdapat peluang yang besar bagi Anda untuk sembuh total dengan pembedahan ini. Namun demikian, seperti halnya pembedahan lainnya, pembedahan ini berisiko rendah untuk menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan teknologi yang dibantu robot perlahan telah mengubah cara dokter mengobati pasien kanker.
Di Rumah Sakit Mount Elizabeth, robot yang digunakan untuk mengobati kanker prostat merupakan salah satu robot berteknologi paling canggih di dunia. Robot ini dilengkapi dengan kamera 3D definisi tinggi dan lengan robotik yang dikendalikan oleh konsol canggih. Robot ini juga mampu mengangkat seluruh bagian prostat hanya dengan membuat beberapa sayatan kecil pada bagian perut.
Robot secara perlahan akan membebaskan prostat dari kandung kemih dan uretra (saluran kencing), sehingga meminimalkan risiko rusaknya saraf di sekitar anatomi yang mengendalikan keinginan Anda untuk buang air kecil, serta risiko kerusakan saraf yang mengendalikan ereksi Anda.
Pertama, robot berteknologi tinggi ini memberikan kendali yang belum pernah ada sebelumnya bagi dokter bedah di ruang operasi.
Hanya dengan duduk, dokter bedah Anda dapat menggerakkan semua lengan robotik secara bersamaan sambil menggunakan kamera untuk benar-benar berforkus pada area yang membutuhkan pembedahan. Miniatur instrumen pembedahan secara presisi bergerak sesuai instruksi dokter bedah Anda sehingga meminimalkan kemungkinan kesalahan dalam ruang terbatas pelvis Anda.
“Kendali tangan yang intuitif ini memberikan tingkat kebebasan yang lebih bagi dokter bedah serta kendali tangan yang lebih teliti,” ucap Dr Tan. “Monitor tampilan 3D yang canggih mendukung kami dengan memperbesar area yang dituju serta mempertimbangkan semua sudut saat mengangkat kelenjar prostat secara berhati-hati.”
Namun, selain mampu membantu dokter spesialis bedah di ruang operasi, mengapa prostatektomi invasif minimal dianggap sebagai terobosan yang baik?
“Secara konvensional, pembedahan terbuka mengharuskan sayatan yang lebih lebar pada perut Anda. Ini memperlama waktu pemulihan dan memperpanjang masa rawat inap di rumah sakit,” papar Dr. Tan. “Dengan pembedahan invasif minimal, Anda mungkin tidak membutuhkan obat pereda nyeri untuk jangka panjang pascapembedahan, dan Anda mungkin diizinkan pulang dari rumah sakit dan kembali beraktivitas jauh lebih cepat.”
Kecil kemungkinannya bagi Anda untuk mengalami sejumlah komplikasi yang berkaitan dengan prostatektomi standar, seperti inkontinensia urine dan disfungsi ereksi.
Biasanya, pembedahan memakan waktu antara 3 – 4 jam dengan rawat inap 2 – 3 hari di rumah sakit untuk pemulihan.
Dokter bedah Anda akan memasang kateter urine (selang fleksibel untuk menyalurkan urine keluar dari kandung kemih Anda) yang memberikan waktu bagi kandung kemih dan uretra Anda untuk kembali pulih. Kateter biasanya terus dipasang hingga 1 – 2 minggu setelah operasi. Waktu ini jauh lebih singkat daripada waktu yang dibutuhkan jika Anda menjalani pembedahan terbuka tradisional.
Anda mungkin juga perlu meminum beberapa obat pereda nyeri yang dijual bebas selama jangka waktu ini.
Meskipun prosedur invasif minimal mengurangi risiko komplikasi Anda, namun Anda masih tetap berpeluang mengalami inkontinensia atau disfungsi ereksi setelah menjalani prostatektomi.
“Inkontinensia urine (keluarnya urine tanpa dapat dikendalikan) biasanya bersifat ringan dan akan membaik seiring waktu,” Dr. Tan menjelaskan. “Mengenakan pembalut dapat membantu Anda selama jangka waktu pemulihan. Dokter Anda mungkin juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan olahraga yang membantu memperkuat otot-otot lantai pelvis Anda.” Apabila masalah ini berlanjut, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
Sementara itu, risiko disfungsi ereksi sangat bergantung pada usia Anda, fungsi seksual saat ini, serta pembengkakan prostat. Dalam beberapa kasus, efek yang disebutkan belakangan menunjukkan bahwa kerusakan saraf tidak dapat dihindari. Namun demikian, dokter Anda mungkin dapat memberikan terapi untuk memulihkan kondisi ini, jadi pastikan Anda berkonsultasi dengan mereka jika Anda merasa khawatir.
Secara umum, pembedahan ini paling sesuai bagi pasien yang:
Pasien yang menderita kanker prostat stadium lanjut dan telah menyebar ke bagian tubuh lainnya mungkin tidak cocok menjalani prosedur pembedahan ini. Demikian juga pasien yang memiliki bekas luka yang parah akibat pembedahan sebelumnya.
“Apabila Anda tidak yakin dengan pilihan Anda, langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah membuat janji temu konsultasi dengan dokter Anda,” ucap Dr Tan.