Stroke serebelar terjadi ketika suplai darah ke otak kecil, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan gerakan dan keseimbangan, terganggu. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyumbatan pada arteri (stroke iskemik) atau perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik).
Mindset terletak di bagian belakang otak, di bawah otak besar dan di atas batang otak. Meskipun ukurannya kecil, stroke di area ini dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan dan berpotensi mengancam nyawa.
Jenis-jenis stroke otak kecil
Stroke serebelar iskemik. Jenis ini terjadi ketika gumpalan darah menyumbat arteri yang memasok darah ke otak kecil. Penyumbatan ini dapat diakibatkan oleh gumpalan yang terbentuk di otak (stroke trombotik) atau gumpalan yang berpindah dari bagian tubuh lain (stroke embolik).
Stroke Hemoragik Serebelar. Jenis ini terjadi ketika pembuluh darah di otak kecil pecah, yang menyebabkan pendarahan di otak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, aneurisma, atau malformasi arteriovenosa.
Apa saja gejala stroke serebelar?
Gejala stroke serebelar dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi spesifik stroke. Gejala yang umum terjadi meliputi:
Pusing mendadak, vertigo parah atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
Mual dan muntah, sering dikaitkan dengan pusing dan vertigo.
Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah, terutama di bagian belakang kepala.
Kiprah yang goyah atau ketidakmampuan untuk berjalan tanpa penyangga.
Bicara tidak jelas atau kesulitan mengartikulasikan kata-kata.
Penglihatan ganda atau gerakan mata yang cepat dan tidak disengaja (nistagmus).
Kelemahan atau mati rasa terutama pada satu sisi tubuh, yang memengaruhi lengan, kaki, atau wajah.
Kapan harus mencari pertolongan medis darurat?
Sangat penting untuk bertindak CEPAT dan mencari pertolongan medis darurat jika Anda melihat gejala stroke berikut ini pada orang yang Anda cintai. Ingatlah singkatan F-A-S-T ini untuk mengenali tanda-tanda stroke:
Face -- Wajah: Wajah terkulai ketika Anda meminta mereka untuk tersenyum
Arm -- Lengan: Lengan lemah ketika Anda meminta mereka mengangkat satu atau kedua lengan
Speech -- Bicara: Kesulitan berbicara ketika Anda mengajukan pertanyaan atau kesulitan memahami apa yang Anda katakan
Time -- Waktu: Saatnya menghubungi layanan darurat
Apa yang menyebabkan stroke serebelar?
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stroke serebelar:
Aterosklerosis. Penumpukan timbunan lemak di arteri dapat mempersempit pembuluh darah, sehingga mengurangi aliran darah ke otak kecil.
Gumpalan darah. Gumpalan darah dapat terbentuk di jantung atau pembuluh darah lain dan berjalan ke otak, menyebabkan penyumbatan.
Tekanan darah tinggi. Hipertensi kronis dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke iskemik dan hemoragik.
Aneurisma dan Malformasi Arteriovenosa (AVM). Pembuluh darah yang tidak normal dapat pecah, yang menyebabkan pendarahan di otak.
Penyakit jantung. Kondisi seperti fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah dan menjalar ke otak.
Merokok. Penggunaan tembakau dapat merusak pembuluh darah dan berkontribusi pada aterosklerosis dan pembentukan gumpalan darah.
Pembedahan Pembuluh Darah. Robeknya pembuluh darah ke otak kecil diketahui dapat menyebabkan stroke serebelar. Hal ini dapat disebabkan oleh manipulasi atau trauma leher yang berlebihan.
Apa saja komplikasi dan penyakit yang berhubungan dengan stroke serebelar?
Stroke serebelar dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius:
Pembengkakan otak dapat terjadi, meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, yang berpotensi menyebabkan herniasi dan kematian.
Hidrosefalus dapat terjadi akibat stroke, yang mengacu pada akumulasi cairan serebrospinal di dalam otak, yang memerlukan intervensi bedah.
Vertigo yang terus-menerus dan pusing dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Kesulitan berbicara dan menelan, yang menyebabkan komplikasi seperti pneumonia aspirasi.
Gangguan kognitif seperti masalah ingatan dan kesulitan berkonsentrasi dapat terjadi jika bagian lain dari otak terpengaruh.
Bagaimana cara mencegah stroke serebelar?
Mencegah stroke serebelar melibatkan pengelolaan faktor risiko dan menjalani gaya hidup sehat:
Pemantauan dan pengelolaan hipertensi secara teratur.
Mengonsumsi makanan seimbang yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
Aktivitas fisik yang teratur untuk menjaga sistem kardiovaskular tetap sehat.
Hindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan, karena keduanya dapat meningkatkan risiko stroke.
Mengelola kondisi kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kondisi terkait lainnya.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau dan mengelola faktor risiko.
Hindari manipulasi leher, khususnya pijat leher atau gerakan yang tidak biasa dilakukan pada leher.
Pemeriksaan kesehatan untuk tubuh dapat memberikan kita ketenangan pikiran, jadi mengapa tidak mempertimbangkan untuk menguji otak kita untuk mengetahui apakah otak kita bekerja dalam kondisi terbaiknya?
Bekerja dari rumah memiliki keistimewaan, tetapi juga bisa menjadi penyebab sakit kepala. Cari tahu apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya dan kapan harus mencari bantuan.
Selalu lupa akan sesuatu, seperti nama rekan kerja, ulang tahun sahabat, atau di mana Anda meninggalkan kunci rumah? Atasi kelupaan dengan daftar hal-hal yang membantu dan mengganggu daya ingat Anda.