Penyakit Jantung Kronis - Symptoms & Causes

Apa itu penyakit jantung kronis?

Penyakit jantung kronis adalah sejenis penyakit kardiovaskular yang memengaruhi fungsi jantung secara berulang dan berkepanjangan. Contoh penyakit jantung kronis di antaranya:

Apa saja gejala penyakit jantung kronis?

Gejala penyakit jantung kronis berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakit jantung yang diderita.

Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala apa pun hingga mengalami serangan jantung atau gagal jantung. Untuk mencegah, mendiagnosis, serta menangani penyakit jantung sejak dini, lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Gejala penyakit arteri koroner (CAD)

CAD, atau penyakit jantung iskemik, adalah jenis penyakit jantung yang paling umum. Ini adalah gangguan akibat jantung tidak dapat memperoleh darah dan oksigen yang cukup. Penyakit ini mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun hingga terjadi serangan jantung. Gejala CAD pada pria dan wanita berbeda.

Penumpukan plak di arteri jantung mungkin menimbulkan nyeri dada (angin duduk) saat Anda berolahraga atau berada dalam kondisi stres. Kenali gejala CAD lebih jauh.

Gejala penyakit jantung bawaan (CHD)

CHD adalah kelainan jantung sejak lahir. Kebanyakan CHD tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, CHD serius atau multipel dapat menimbulkan gejala, seperti, kulit membiru, nyeri dada, dan pingsan. Kenali gejala CHD lebih jauh.

Penyakit jantung bawaan adalah beberapa kelainan jantung sejak lahir dengan tingkat keparahan yang beragam.

Gejala aritmia jantung (detak jantung tidak teratur)

Gejala mungkin berbeda tergantung pada kelainan yang diderita, misalnya detak jantung terlalu cepat (takikardia) atau lambat (bradikardia).

Gejala detak jantung terlalu cepat mencakup sesak napas, pening, palpitasi, dan pusing. Gejala detak jantung terlalu lambat mencakup nyeri dada, sesak napas, susah konsentrasi, dan linglung. Kenali gejala aritmia jantung lebih jauh.

Gejala gagal jantung

Gagal jantung adalah masalah serius yang dapat menyebabkan kematian mendadak meski jarang terjadi. Gejala gagal jantung mencakup sesak napas, kelelahan, kaki atau perut bengkak, dan sesak napas saat berbaring. Kenali gejala gagal jantung lebih jauh.

Gejala penyakit otot jantung (kardiomiopati)

Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang kadang dapat memicu gagal jantung dan aritmia jantung. Berikut ini gejala kardiomiopati yang umum diketahui:

  • Rasa lelah atau letih berlebih
  • Pingsan, pusing, dan pening
  • Detak jantung tidak teratur atau palpitasi
  • Sesak napas, bahkan saat beristirahat
  • Tungkai, pergelangan kaki, dan kaki bengkak
  • Perut kembung

Gejala hipertensi arteri pulmonal

Hipertensi pulmonal adalah sejenis tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang berada di jantung hingga ke paru-paru. Pada tahap awal, mungkin penyakit tidak bergejala. Namun, seiring memburuknya penyakit, Anda mungkin makin sering mengalami sesak napas, kelelahan, dan pusing. Kenali gejala hipertensi arteri pulmonal lebih jauh.

Gejala penyakit katup jantung

Dalam sebagian besar kasus, penyakit katup jantung memburuk secara perlahan dan mungkin tidak disadari selama bertahun-tahun. Beberapa gejala yang wajib diperhatikan:

  • Nyeri dada (angin duduk)
  • Pingsan atau pusing dan pening
  • Lelah atau lemas
  • Murmur jantung
  • Sesak napas
  • Pergelangan kaki, kaki, atau perut bengkak

When to visit the A&E?

If you experience any of the following symptoms, visit the A&E immediately:

  • Fainting
  • Chest pain (angina)
  • Sudden, severe shortness of breath
  • Severe weakness

What causes chronic heart diseases?

The causes of chronic heart diseases depend on the specific type of heart disease.

Causes of coronary artery disease (CAD)

CAD is most commonly caused by a build-up of fatty plaque in your arteries (atherosclerosis). This disease can be attributed to non-modifiable risk factors such as age and gender as well as modifiable risk factors such as unhealthy lifestyle habits. Find out more about the causes of CAD.

Causes of congenital heart disease (CHD)

While the causes of CHD are mostly unknown, several risk factors include chromosomal abnormalities and genetic defects such as Down syndrome. Find out more about the causes of CHD.

Causes of heart arrhythmia (irregular heartbeat)

Heart arrhythmias are commonly associated with other heart-related conditions such as CAD, congenital heart disease and hypertension (high blood pressure).

Possible causes of heart arrhythmia include certain medications, problems with electrical signals in the heart and injury to the heart. Find out more about the causes of heart arrhythmia.

Causes of heart failure

Heart failure often happens in association with other pre-existing heart conditions. It may be sudden or develop over many years. Common causes of heart failure include:

  • Hypertension (high blood pressure)
  • Pre-existing heart conditions such as CAD and cardiomyopathy
  • Long-term health complications such as diabetes or HIV

Find out more about the causes of heart failure.

Causes of heart muscle disease (cardiomyopathy)

Known causes of cardiomyopathy include:

  • Coronavirus (COVID-19) infection
  • Family history of cardiomyopathy or other chronic heart disease
  • Metabolic disorders, such as obesity, thyroid disease or diabetes
  • Long-term alcoholism or drug abuse
  • Hypertension (high blood pressure)
  • Heart valve problems
  • Pregnancy

Causes of pulmonary arterial hypertension

The exact cause of pulmonary arterial hypertension is unknown. Possible causes include liver cirrhosis, congenital heart abnormalities, and connective tissue disorders such as scleroderma.

Causes of valvular heart disease

You may be born with valvular heart disease, or your valves may be damaged by:

Apa saja faktor risiko penyakit jantung kronis?

Berikut adalah faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung kronis:

  • Usia. Seiring bertambahnya usia, Anda lebih berisiko terkena penyakit jantung kronis.
  • Diabetes. Diabetes meningkatkan risiko terkena penyakit jantung kronis. Makin lama menderita diabetes, apalagi jika tidak dikendalikan, makin meningkat risiko terkena penyakit jantung kronis.
  • Riwayat keluarga. Disposisi genetik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung kronis, apalagi jika orang tua menderita penyakit ini sejak usia dini.
  • Kurang olahraga. Kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan berbagai penyakit jantung dan berkontribusi terhadap beberapa faktor risiko, misalnya obesitas.
  • Obesitas. Berat badan berlebih dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, khususnya gagal jantung dan penyakit jantung koroner.
  • Merokok. Perokok 2 – 4 kali lebih berisiko terkena penyakit jantung.
  • Stres. Stres kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Bagaimana cara mencegah penyakit jantung kronis?

Meski ada beberapa penyakit jantung yang tidak dapat dicegah, gaya hidup berikut dapat meningkatkan kesehatan jantung:

  • Berolahraga secara teratur. Olahraga kardio (aerobik), seperti berlari, dapat menjaga berat badan, tingkat kolesterol, dan tekanan darah.
  • Menjaga berat badan. Penurunan berat badan dapat menurunkan risiko faktor penyakit jantung kronis.
  • Menerapkan pola makan sehat dan seimbang. Perbanyak konsumsi buah, sayur, gandum utuh, legum, dan kacang-kacangan.
  • Menghindari stres sebisa mungkin. Lakukan berbagai teknik pengelolaan stres, seperti latihan menari napas dalam-dalam, meditasi, dan kesadaran.
  • Berhenti merokok. Merokok adalah salah satu faktor utama sehingga berhenti merokok dapat mengurangi risiko penyakit jantung kronis secara signifikan.
  • Tidur cukup. Tidur minimal 7 jam per hari dengan kualitas yang baik.
This page has been reviewed by our medical content reviewers.

Need help?


For enquiries, please call
+65 6250 0000 (Orchard) or +65 6898 6898 (Novena)

For appointment bookings, please WhatsApp
+65 8111 7777 (Orchard) or +65 8111 5777 (Novena)