Transplantasi Hati

Bagian dari: Transplantasi

Jika Anda adalah pasien dengan gangguan hati parah dan kronis, seperti sirosis hati atau kanker hati, transplantasi hati memberi kesempatan kedua untuk kembali sehat dan menikmati hidup.

Hati yang sehat menjalankan banyak fungsi penting, seperti mengontrol metabolisme, menjalankan sintesis protein, menyimpan vitamin dan zat besi, serta membuang toksin dari tubuh.

Pasien yang menjalani transplantasi hati memiliki peluang hidup hingga 10 tahun sebesar 70%, dan 90% untuk melewati tahun pertama berkat teknik bedah, perawatan intensif, dan obat-obatan yang lebih baik.

Sebaliknya, tanpa transplantasi hati, pasien dengan sirosis hati atau kanker hati tingkat lanjut lebih berisiko meninggal dalam 1–2 tahun.

Di Mount Elizabeth, tim perawatan khusus transplantasi hati kami yang berpengalaman dan simpatik memadukan teknik bedah modern dan rencana pengobatan yang efektif. Tujuannya adalah untuk mewujudkan hasil pengobatan terbaik bagi pasien transplantasi hati dengan donor hidup di Singapura dan seluruh dunia.

Pelajari selengkapnya tentang transplantasi hati dan cara memulai prosesnya bersama kami.

Apa saja jenis transplantasi hati?

Di Singapura, transplantasi hati kadaver dan transplantasi hati dengan donor hidup (LDLT) tersedia sebagai opsi perawatan untuk pasien yang didiagnosis dengan gangguan hati stadium akhir.

Namun, karena berkurangnya jumlah donor meninggal, LDLT makin sering dipilih oleh pasien yang membutuhkan transplantasi hati.

  • Transplantasi hati kadaver
    Prosedur ini juga dikenal sebagai transplantasi hati dengan donor meninggal. Hati yang ditransplantasikan berasal dari donor organ yang mengalami mati otak dan izinnya sudah didapatkan. Hati utuh donor akan ditransplantasikan ke pasien.

  • Transplantasi hati dengan donor hidup
    Hati sehat donor diangkat sebagian dan ditransplantasikan ke pasien. Langkah ini dilakukan karena hati punya kemampuan yang unggul untuk tumbuh kembali. Hati yang ditransplantasikan dan bagian hati di tubuh donor dapat tumbuh kembali dengan cepat. Meskipun 70% massa hati diangkat, 30% massa hati yang tertinggal akan tetap berfungsi secara memadai untuk menunjang hidup donor, dan hati ini akan kembali berfungsi 100% dalam 4–6 minggu.

Apa arti penting transplantasi hati dengan donor hidup (LDLT)?

Di Singapura dan banyak negara di Asia, seperti Korea, Jepang, dan Taiwan, pusat transplantasi tidak dapat memenuhi permintaan yang terus naik dari pasien yang menunggu transplantasi hati kadaver.

Untuk mengatasi kekurangan ini, Mount Elizabeth mengembangkan program yang efektif untuk transplantasi hati dengan donor hidup. Hasilnya, sudah banyak pasien yang tertolong melalui layanan transplantasi sejak tahun 2014.

Manfaat transplantasi hati dengan donor hidup

Selama menunggu hati dari donor kadaver, pasien mungkin mengalami komplikasi fatal.

Di sisi lain, transplantasi hati dengan donor hidup dapat mempersingkat waktu tunggu ini. Transplantasi jenis ini dapat menjadi alternatif cepat yang berpotensi menyelamatkan nyawa. Selain itu, hati dari donor hidup bisa langsung berfungsi sehingga hasil pascabedahnya lebih baik.

Pembedahan ini dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit hati stadium akhir, tanpa memandang penyebab awal penyakit tersebut. Calon resipien dipilih secara cermat dan harus memenuhi kriteria yang ketat.

Ketahui selengkapnya tentang transplantasi hati dengan donor hidup (LDLT) dan cara kerjanya.

Siapa yang membutuhkan transplantasi hati dengan donor hidup (LDLT)?

Transplantasi hati dengan donor hidup dapat direkomendasikan untuk pasien dengan:

  • Penyakit hati stadium akhir
  • Kanker hati, atau karsinoma hepatoseluler (KHS)
  • Luka parut hati. Dikenal sebagai sirosis hati dekompensata, kondisi ini diakibatkan oleh beberapa penyebab pada orang dewasa. Penyebab yang paling umum adalah hepatitis B atau C, konsumsi alkohol berlebih kronis, penyakit hati autoimun, atau akumulasi lemak di hati.
  • Tumor hati
  • Penyakit hati turunan
  • Saluran empedu yang tersumbat atau atresia empedu (pada anak-anak). Saat saluran yang membawa keluar empedu dari hati ke kantong empedu tersumbat, empedu yang menumpuk dapat merusak jaringan hati dan mengakibatkan sirosis.
  • Komplikasi medis, seperti penyakit kuning, asites (akumulasi cairan perut), ensefalopati (kebingungan atau koma), pembesaran pembuluh darah di kerongkongan (varises), atau perdarahan dari pembuluh darah.

Siapa yang cocok menjalani transplantasi hati dengan donor hidup (LDLT)?

Proses seleksi untuk menerima transplantasi hati terbilang sangat ketat. Sejumlah faktor utama yang dipertimbangkan antara lain:

  • Tingkat keparahan penyakit hati. Transplantasi hati hanya direkomendasikan jika risiko kematian akibat penyakit lebih tinggi daripada keseluruhan risiko transplantasi.
  • Penyebab penyakit hati
  • Manfaat dan risiko untuk resipien dan donor

Tim medis Anda juga mungkin mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  • Riwayat TBC atau infeksi kronis, seperti HIV
  • Kondisi fisik secara umum
  • Kondisi mental

Siapa yang bisa menjadi donor hati hidup?

Orang yang ingin mendonorkan hatinya harus menjalani pemeriksaan medis menyeluruh untuk memastikan organ hatinya sehat dan aman untuk didonorkan. Keamanan sangat penting bagi donor dan resipien. Konsultasikan risiko transplantasi dengan dokter.

Anda mungkin dinyatakan layak mendonorkan hati jika memenuhi kriteria berikut:

  • Orang dewasa usia 18–60 tahun yang bersedia mendonorkan hati
  • Memiliki tipe darah yang kompatibel dengan pasien
  • Memiliki BMI yang sesuai dan sehat secara psikis
  • Tidak menderita penyakit terkait hati
  • Memiliki hati yang sehat dan berfungsi dengan baik
  • Bersedia dan siap menjalani seluruh proses transplantasi hati dengan donor hidup, termasuk evaluasi pra-donasi, bedah, dan pemulihan.

Ketahui selengkapnya tentang kelayakan dan cara menjadi donor.

Seperti apa rasanya menjadi pasien LDLT?

Di Mount Elizabeth, tim khusus untuk perawatan transplantasi akan memberikan perawatan tertentu selama proses transplantasi. Kami akan mendampingi Anda sebelum, selama, dan sesudah bedah serta memberi Anda dan keluarga dukungan dan informasi yang diperlukan di tiap tahapan.

Berikut adalah proses transplantasi hati dengan donor hidup:

  1. Mencari donor hati hidup yang kompatibel dan sehat. Langkah pertama dalam proses ini adalah menemukan kandidat yang cocok. Orang ini bisa jadi merupakan keluarga terdekat, kerabat, atau teman dekat. Donor dicocokkan dengan resipien berdasarkan kelompok golongan darah, ukuran tubuh, kondisi medis umum, dan faktor-faktor lainnya.

  2. Menjalani penilaian pra-transplantasi menyeluruh untuk menentukan kelayakan Anda dan donor. Anda dan donor akan menjalani pemeriksaan medis dan evaluasi psikososial ketat. Penilaian ini dilaksanakan oleh tim dokter dan dilanjutkan oleh dokter independen sebagai langkah tambahan.

  3. Bersama dengan anggota keluarga menjumpai donor untuk diskusi bersama.

  4. Melakukan persiapan untuk bedah dengan mengonsumsi obat-obatan atau menjalani diet yang sesuai berdasarkan saran medis dari tim transplantasi guna memastikan kondisi Anda tetap prima sebelum prosedur.

  5. Meminta persetujuan dan otorisasi dari Transplant Ethics Committee sebagaimana dipersyaratkan Undang-Undang Transplantasi Organ Manusia (HOTA) dari Kementerian Kesehatan (Ministry of Health/MOH) Singapura.

  6. Menjalani bedah transplantasi. Selama transplantasi, spesialis bedah akan membuat sayatan di perut bagian atas untuk mengangkat hati dan menggantinya dengan cangkok hati dari donor. Pemilihan bagian hati yang didonorkan tergantung pada ukuran hati donor dan kebutuhan Anda. Spesialis bedah kemudian akan menyambungkan pembuluh darah dan saluran empedu ke hati yang baru untuk memulihkan aliran darah. Sayatan akan ditutup setelah struktur vital di-anastomosis (disambungkan) dan berfungsi normal. Ketahui selengkapnya tentang proses sebelum dan sesudah bedah.

  7. Proses pascabedah transplantasi dan perawatan. Setelah transplantasi, Anda perlu menjalani gaya hidup sehat, mengonsumsi obat-obatan tiap hari, dan menjalani pemeriksaan medis lanjutan secara rutin untuk melindungi organ baru Anda. Koordinator transplantasi, ahli gizi, dan tim penunjang medis akan membekali informasi dan memandu Anda selama perawatan pascatransplantasi.

Jika memiliki pertanyaan tentang proses transplantasi, ajukan ke spesialis bedah dan tim perawatan transplantasi. Komitmen dan motivasi Anda sangat penting untuk memastikan keberhasilan proses transplantasi.

Tim perawatan transplantasi hati kami

Di Mount Elizabeth Hospital, Anda akan ditangani oleh tim yang ahli dan cermat selama proses transplantasi hati.

Dikepalai Dr Kieron Lim, tim transplantasi hati kami yang berpengalaman terdiri dari sejumlah spesialis medis dari berbagai disiplin ilmu dan spesialisasi, di antaranya bedah umum, gastroenterologi, penyakit menular, penyakit pernapasan, kardiologi, dan anestesiologi.

Selain itu, Anda juga akan didampingi oleh:

  • Koordinator transplantasi klinis yang berperan penting dalam komunikasi dengan pasien dan donor untuk mendukung segala aspek proses transplantasi
  • Pekerja sosial yang dapat memberi dukungan emosional dan tips kepada pasien untuk memenuhi semua kebutuhan psikososial atau finansial

Semua anggota tim kami akan bersinergi untuk memberikan perawatan yang komprehensif, simpatik, dan personal bagi pasien transplantasi hati.


Tim inti kami

null
Dr Lim Boon Leng Kieron

Spesialis gastroenterologi

null
Dr Tan Poh Seng

Spesialis gastroenterologi

null
Dr Wong Jen San

Dokter bedah umum

null
Dr Chan Chun Yip

Dokter bedah umum

null
Dr Lee Ser Yee

Dokter bedah umum

null
Dr Tan Yu-Meng

Dokter bedah umum

null
Dr Lee Tswen Wen Victor

Dokter bedah umum

null
Dr Asok Kurup

Spesialis penyakit menular

null
Dr Tan Aik Hau

Spesialis paru & pulmonologi

null
Dr Lim Tai Tian

Spesialis jantung

null
Dr Lim Hsien Jer

Spesialis anestesi

Ciutkan Semua
Perluas Semua

Informasi tambahan tentang resipien LDLT

Berikut beberapa jawaban untuk pertanyaan umum dari pasien LDLT.

Bedah transplantasi hati memiliki risiko komplikasi, seperti:

  • Komplikasi saluran empedu
  • Perdarahan
  • Penggumpalan darah
  • Kegagalan hati donor
  • Penolakan terhadap hati donor
  • Infeksi

Komplikasi jangka panjang juga termasuk kambuhnya penyakit hati di hati yang ditransplantasikan.

Untuk pasien warga Singapura, hubungi kantor eksekutif Transplant and Cellular Therapy (TACT) lewat email sg.tact.executiveoffice@parkwaypantai.com untuk informasi selengkapnya.

Untuk pasien internasional, hubungi kantor internasional kami. Perwakilan kami akan menjawab pertanyaan Anda seputar transplantasi.

Anda perlu menjalani pemeriksaan lengkap untuk memastikan keberhasilan transplantasi. Pemeriksaan yang perlu dijalani antara lain:

  • Pemeriksaan golongan darah dan uji kompatibilitas untuk memastikan kecocokan Anda dengan donor
  • Tes darah dan urine
  • Pemindaian hati dan abdomen dengan CT dan/atau MRI
  • Pemeriksaan fisik lengkap untuk memastikan gangguan medis dasar atau yang belum terdeteksi.
  • Gastroskopi dan kolonoskopi
  • Elektrokardiogram (EKG) dan pemindaian jantung lainnya
  • Pemeriksaan kesehatan mental

Transplantasi hati dapat berlangsung selama 6–12 jam. Selama prosedur, spesialis bedah akan mengangkat dan mengganti hati Anda lewat sayatan di perut bagian atas. Pembuluh darah dan saluran empedu kemudian dihubungkan ke hati yang baru untuk mengembalikan sirkulasi. Setelah keduanya tersambung dan berfungsi dengan baik, sayatan akan ditutup.

Ketahui selengkapnya tentang proses bedah LDLT.

Setelah bedah, Anda akan:

  • Ditempatkan di unit perawatan intensif (ICU) selama 3–5 hari dan dipantau ketat hingga kondisi kembali stabil.
  • Dirawat inap 5–10 hari berikutnya agar terus menerima perawatan dari tim transplantasi.
  • Melakukan konsultasi rawat jalan rutin selama pemulihan diri di rumah. Anda mungkin menjalani tes darah satu atau dua kali tiap minggu, yang lama-kelamaan frekuensinya akan berkurang.
  • Mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup (guna mencegah tubuh menolak hati yang baru).

Hidup Anda akan kembali produktif setelah pulih. Anda dapat bekerja serta beraktivitas layaknya orang sehat pada umumnya. Seiring Anda membiasakan diri dengan kondisi baru, coba terapkan gaya hidup sehat. Selain harus mengikuti arahan mengonsumsi obat imunosupresan, Anda perlu berolahraga teratur serta menerapkan pola makan sehat agar kondisi tetap stabil.

Informasi tambahan tentang donor LDLT

Sebagai calon donor hati, Anda pasti memiliki kekhawatiran tersendiri. Di Mount Elizabeth, kami memastikan Anda dirawat dengan baik hingga pulih sepenuhnya setelah bedah. Tim transplantasi kami yang berpengalaman dan cermat akan senantiasa mendampingi Anda selama proses ini.

Berikut sejumlah tanya jawab esensial bagi donor.

Komplikasi parah jarang terjadi pada donor. Spesialis bedah akan menjelaskan risiko dan komplikasi secara terperinci sebelum bedah.

Beberapa komplikasi ringan antara lain:

  • Hernia di lokasi sayatan, yakni jaringan yang menonjol keluar dari luka di perut
  • Mati rasa yang tak kunjung mereda
  • Infeksi luka

Hati Anda akan tumbuh kembali setelah bedah. Meskipun 70% massa hati diangkat, hati akan tumbuh ke ukuran semula dan kembali berfungsi sepenuhnya dalam 4–6 minggu.

Transplantasi hati adalah proses panjang yang kompleks. Pastikan Anda yakin dan siap menjalani seluruh proses – mulai dari evaluasi pra-transplantasi hingga bedah hingga pemulihan dan prosedur tindak lanjut. Anda mungkin juga perlu mengonsumsi obat-obatan agar kondisi kesehatan tetap optimal sebelum menjalani transplantasi.

Luangkan waktu untuk menjalani serangkaian tes sebelum prosedur dan evaluasi psikososial. Nantinya, Anda perlu dirawat inap di rumah sakit selama sekitar seminggu setelah bedah, lalu menjalani pemulihan selama beberapa minggu.

Remburs dapat diberikan untuk biaya pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan laboratorium, operasi donor hati, dan prosedur medis lanjutan sesuai dengan Undang-Undang Transplantasi Organ Manusia (HOTA). Jika Anda adalah wiraswasta atau pekerja harian lepas, Anda juga berhak menerima kompensasi terbatas atas hilangnya penghasilan selama menjalani prosedur.

Setelah menemukan resipien yang kompatibel, Anda dan resipien akan menjalani penilaian ketat sehubungan dengan kecocokan psikososial dan fisik. Anda mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan agar kondisi kesehatan tetap optimal untuk menjalani transplantasi. Anda juga mungkin perlu bertemu dengan resipien bersama keluarga untuk membahas prosesnya.

Transplantasi hati dapat berlangsung selama 6–12 jam. Selama prosedur, spesialis bedah akan mengangkat sebagian hati Anda lewat sayatan yang dibuatnya di perut bagian atas. Untuk transplantasi antara sesama orang dewasa, lobus kanan hati yang berukuran lebih besar akan digunakan. Jika Anda mendonorkan hati untuk anak-anak, lobus kiri hati yang berukuran lebih kecil akan diambil.

Di masa pemulihan awal, Anda mungkin mengalami nyeri dan rasa tidak nyaman. Ini dapat diatasi dengan obat pereda nyeri. Dalam 2 bulan setelah kepulangan, Anda tidak diperbolehkan mengangkat benda berat (dengan bobot 10 kg atau lebih) atau melakukan aktivitas yang menguras tenaga. Anda harus melakukan pemeriksaan rutin selama periode ini sebagai bagian dari pemantauan pascabedah.

Hati Anda akan tumbuh ke ukuran semula dan berfungsi dengan baik dalam 8 minggu. Setelahnya, Anda bisa lanjut bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Anda tidak perlu mengonsumsi obat dalam jangka panjang.

Halaman ini telah ditinjau oleh peninjau konten medis kami.